Sticky Wings adalah menu Korea paling laris di Waroenk Resto and Cafe. Menu berbahan sayap ayam ini dibanderol sangat terjangkau Rp 27.500. / Istimewa |
KUPANG - Korea Selatan
(Koresel) atau lebih dikenal sebagai “Korea” saja tidak hanya maju dalam
industri teknologi. Banyak hal yang menonjol dari negara berjuluk Negeri
Gingseng ini menjadi tren dan digemari warga dunia.
Salah
satunya dalam industri hiburan, tepatnya film dan musik. Kegemaran terhadap
kompartemen ini memicu budaya pop baru, sebut saja fashion dan kuliner Korea.
Terkait
kuliner, Korea sangat populer dengan Kimchi-nya. Selain itu, berbagai menu lain
turut merajai popularitas menu dunia, di antaranya dan Sticky Wings dan Korean
Chicken Pop.
Saat
ditemui di Waroenk Resto and Cafe, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kupang, Kamis
(21/9/2017), Steven Marloanto yang menakhodai pelopor tempat makan dan minum
representatif di Kota Sasando ini membenarkan jika menu ala Korea yang dijual
pihaknya sangat digemari pelanggan.
“Sticky
Wings menjadi menu Korea yang paling disukai pelanggan. Rating makanan ini
sangat bagus, bahkan dalam minggu-minggu terakhir ini menempati peringkat
teratas dalam seluruh penjualan menu di Waroenk,” bebernya.
Adapun
menu Korea lainnya, sebut Steven, adalah Korean Chicken Pop. “Menu-menu tadi,
selain unik dan lezat juga populer karena didongkrak tren Korea. Seperti yang
kita ketahui, hal-hal berbau Korea sangat digemari di Indonesia,” imbuhnya.
Hal-hal
berbau Korea yang dimaksud Steven, tidak terlepas dari kegemaran masyarakat
khususnya kawula muda terhadap tren Korea, terutama film dan musik.
“Tetapi,
tentu saja bukan sekadar tren, sebab memang makanan Korea tadi enak dan lezat.
Beberapa bumbu memang impor (dari Korea), sehingga boleh dibilang di Kota
Kupang, kamilah yang pertama menyajikan menu-menu itu,” ujar pria kelahiran
Makassar ini.
Steven
menambahkan, harga yang dibanderol untuk Sticky Wings sangat terjangkau Rp
27.500. Sementara untuk kategori rice bowl seperti Korean Chicken Pop Rp 30 ribu, dan
Beef Bulgogi Rp 35 ribu.
Sekadar
diketahui, Hallyu atau Korean Wave yang dapat diartikan sebagai "demam
Korea" adalah istilah yang
diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara
di dunia sejak 1990-an.
Secara
umum, Hallyu memicu banyak orang di negara tersebut untuk mempelajari bahasa
Korea dan kebudayaan Korea.
Salah
satu pelecut demam Korea tidak lain masifnya tayangan drama Korea. Media-media
asing, terutama di Korea melansir drama Korea merupakan penyebab mulai
merebaknya Hallyu di berbagai negara.
Warga
Korea yang suka menonton drama dan film, serta mendengar musik berkontribusi
terhdap maraknya perusahaan TV Korea mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi film serial drama.
Tidak
sedikit di antaranya yang mencetak sukses, diekspor ke luar negeri dengan
royalti atau hak siar berbujet besar. Adapun drama televisi yang memicu Hallyu antara lain Winter
Sonata, Dae Jang Geum, Stairway to Heaven, Beautiful Days, dan Hotelier.
Komentar
Posting Komentar