KUPANG
– Setelah Nasi Iga Goreng Sambal Bawang yang sangat populer dan digemari warga
Kupang di Waroenk Resto and Cafe, Nasi Goreng Kebuli menempati urutan kedua
yang juga digemari, khususnya penikmat kuliner Nusantara.
Hal
tersebut diungkapkan owner Waroenk Resto and Cafe, Steven Marloanto saat
ditemui di Waroenk, Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kupang, Senin (21/8/2017).
“Nasi
Goreng Kebuli termasuk makanan andalan kami. Rating menu ini bagus, menempati
urutan kedua dalam daftar permintaan terbanyak pelanggan,” bebernya.
Steven
menjelaskan, menu-menu Nusantara seperti Nasi Iga Goreng Sambal Bawang, Nasi
Goreng Kebuli, Rawon Tulang, dan Sup Iga Tujuh Rempah memang digemari karena
memiliki bumbu khas yang menunjang kelezatan menu-menu tersebut.
Terkait
alasan Nasi Goreng Kebuli digemari, tidak lepas dari popularitas menu ini
secara nasional. Meskipun sudah beradaptasi menjadi menu Indonesia, namun Nasi
Kebuli tidak meninggalkan ciri khas perpaduan Timur Tengah dan India Muslim.
“Terutama
cita rasanya, yaitu penggunaan beberapa rempah seperti cengkeh. Ini pula yang
membuat menu itu menebarkan aroma wangi khas,” imbuh Steven.
Keunikan
lain yang disajikan pihaknya, sebut pria kelahiran Makassar ini, tidak lepas
dari kreativitas koki andal Waroenk. Adapun kreativitas yang dimaksud adalah
mengolah Nasi Goreng Kebuli tersebut menjadi lebih variatif, termasuk mengganti
bahan daging kambing menjadi daging sapi.
“Racikan
menggunakan daging sapi untuk Nasi Goreng Kebuli adalah kreativitas koki kami,
sehingga menjadi menu unik ala Waroenk. Selama ini, Nasi Goreng Kebuli
menggunakan bahan daging kambing, tetapi kami berkreasi menggunakan daging
sapi. Hasilnya, rating menu ini di Waroenk sangat bagus,” papar Steven.
Sekadar
diketahui, Nasi Goreng Kebuli sejatinya adalah nasi kebuli yang merupakan
hidangan nasi berbumbu bercita rasa gurih yang masif beredar di Indonesia.
Sejatinya
pula, nasi kebuli ini dimasak bersama kaldu daging kambing, susu kambing, dan
minyak samin, disajikan dengan daging kambing goreng dan kadang ditaburi dengan
irisan kurma atau kismis.
Hidangan
ini populer di kalangan warga Betawi di Jakarta dan warga keturunan Arab di
Indonesia. Nasi kebuli menunjukan pengaruh budaya Arab Timur Tengah dan India
Muslim, tepatnya tradisi Arab Yaman. Nasi ini mirip nasi Biryani.
Dalam
kebudayaan Betawi, nasi kebuli biasanya disajikan dalam perayaan keagamaan
Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, atau Maulid. Nasi kebuli juga populer di
kawasan kota yang banyak terdapat warga keturunan Arab, seperti Surabaya dan
Gresik.
Komentar
Posting Komentar