KUPANG - Mayoritas penduduk
di negara-negara Asia menyukai makanan pedas. Ini beralasan lantaran di
kebanyakan negara Asia, khususnya Asia Tenggara, tanaman rempah-rempah seperti
cabai tumbuh subur dan mudah diperoleh.
Sebagai
negara tropis, Indonesia pun termasuk penghasil cabai besar dunia. Tumbuhan
bertekstur pedas dan beraroma khas ini sudah akrab di lidah masyarakat
Indonesia.
Beberapa
menu Nusantara tidak dapat dipisahkan dari tumbuhan yang lazim berwarna merah
atau hijau ini. Dengan bermodalkan “sensasi” pedasnya, cabai dapat menjadi
menu-menu kreatif olahan berbagai koki pada menu utama.
Salah
satu resto dan kafe representatif di Kota Kupang, Waroenk, juga tidak
ketinggalan mengeluarkan menu-menu yang mengandung cabai sebagai pelecut
kelezatan suatu makanan.
“Kami
sadar jika cabai sudah tidak dapat dipisahkan dari menu, apapun varian makanannya.
Makanya, hampir semua menu yang kami luncurkan mengandung cabai sebagai
pelengkap cita rasa. Belum lama ini, kami juga mengeluarkan menu baru, Ayam
Gepuk dengan tingkat kepedasan dalam bentuk level,” jelas owner Waroenk Resto
and Cafe, Steven Marloanto saat ditemui di Waroenk, Jalan WJ Lalamentik,
Oebufu, Kupang, Sabtu (16/9/2017).
Level
yang dimaksudnya mulai dari tingkat satu hingga lima. Artinya, semakin tinggi
levelnya, maka pedasnya juga semakin “menggigit”.
“Kami
mengeluarkan level pedas dari satu hingga lima, dimaksudkan untuk mengakomodir
penikmat kuliner pedas sesuai kemampuan makan cabai mereka. Beberapa pelanggan
memang menyukai pedas super, beberapa lagi menyukai pedas yang low,” imbuh
Steven.
Secara
umum, pihaknya juga terus meluncurkan menu-menu baru. Tidak hanya baru, tetapi
juga memiliki cita rasa berbeda dibandingkan menu-menu sebelumnya.
Beberapa
makanan, bahkan dapat dikatakan pionir atau pertama di Kupang. Sebut saja Nasi
Goreng Kebuli yang mungkin hanya dapat ditemui di Waroenk,” bebernya.
Terkait
menu baru yang baru diluncurkan pihaknya, Steven menjelaskan ada tujuh makanan
baru dengan sensasi kelezatan baru.
“Di
Awal September 2017 ini, kami meluncurkan tujuh menu di antaranya Ayam Gepuk
Level 1-5 Rp 25 ribu, Ayam Goreng Lado Ijo Rp 42.500, Ayam Goreng Telur Asin Rp
47.500, Iga Asap Pedas Level 1-5 Rp 47.500, Iga Lada Hitam Rp 47.500, Ayam Gepuk Mozza Level 1-5, dan Kangkung
Crispy Rp 10 ribu,” urainya.
Sekadar
diketahui, cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae), merupakan
tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.
Tanaman
cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri
capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila
digunakan untuk rempah-rempah atau bumbu dapur.
Cabai
dapat ditanam dengan mudah, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar atau swalayan.
Komentar
Posting Komentar